Mukadimah Buku Aturan Dan Ketentuan Islam Tentang Pemilu
Bakda salawat dan salam. Salah satu kenikmatan terbesar yang Allah berikan kepada Umat islam adalah, bahwasannya Dia memberikan kepada kita nikmat syariah yang tak tertandingi syariah lainnya. Setiap hari keimanan kita bertambah, keajaibannya semakin hari semakin menampak dengan banyak ditemukan hal-hal baru, baik dalam bidang teknologi, maupun bidang lainnya.
Saat kita kecil, berulangkali guru mengaji kita berkata bahwa "Islam adalah agama yang pantas (relevan) untuk semua tempat dan semua zaman", maka kemudian salah satu guru saya - Abdul Azhim Diyab - mengeluarkan sebuah pernyataan yang membuat saya kagum, bahwa "Semua tempat dan zaman tidak pantas/tidak sempurna keberadaannya kecuali dengan Islam".
Salah satu hal yang membuat syariat Islam relevan atau pantas untuk semua tempat, karena syariat Islam tidak pernah kebingungan setiap kali menemukan fenomena terbaru, temuan terbaru, perkembangan dunia manusia, teknologi, mode, dan lain sebagainya. Islam mampu menjawab tantangan zaman, dengan berbagai masalahnya di semua bidang. Islam mampu memberi solusi untuk semua hal yang menjamin kemaslahatan umat manusia.
Ibnul Qayyim berkata tentang hal ini: "Syariah Islam pondasinya adalah kemaslahatan manusia, baik di dunia, maupun akherat. Semua hal tentang syariah Islam adalah Keadilan, Rahmat, Maslahat, dan Hikmah. Semua masalah yang melenceng dari keadilan menuju tirani atau kezaliman, dari rahmat menuju kebalikannya, dari maslahat menuju mafsadah (kerusakan), dari hikmah (berguna) menuju ketidak bergunaan (sia-sia), maka hal itu bukanlah termasuk syariah islam, sekalipun diklaim dan dipaksakan sebagai syariah islam".
Ibnul Qayyim juga berkata "Syariah Islam pondasinya adalah 'berusaha meraih kemaslahatan sebisa mungkin, dan tidak melewatkan satu hal pun yang akan membawa manusia kepada kemaslahatan'. Jika memungkinkan, semuanya harus diraih, jika tidak mungkin diraih kecuali dengan mengorbankan sebagiannya, maka harus ditinjau dari skala prioritas, mana yang menjadi kebutuhan dan dipandang sebagai hal terpenting dalam kacamata syariat".
Kami yakin bahwa syariat islam bertipe "Rabbani" (god oriented) sekaligus juga "Kemaslahatan untuk manusia seluruhnya"................... (Bersambung)
Saat kita kecil, berulangkali guru mengaji kita berkata bahwa "Islam adalah agama yang pantas (relevan) untuk semua tempat dan semua zaman", maka kemudian salah satu guru saya - Abdul Azhim Diyab - mengeluarkan sebuah pernyataan yang membuat saya kagum, bahwa "Semua tempat dan zaman tidak pantas/tidak sempurna keberadaannya kecuali dengan Islam".
Salah satu hal yang membuat syariat Islam relevan atau pantas untuk semua tempat, karena syariat Islam tidak pernah kebingungan setiap kali menemukan fenomena terbaru, temuan terbaru, perkembangan dunia manusia, teknologi, mode, dan lain sebagainya. Islam mampu menjawab tantangan zaman, dengan berbagai masalahnya di semua bidang. Islam mampu memberi solusi untuk semua hal yang menjamin kemaslahatan umat manusia.
Ibnul Qayyim berkata tentang hal ini: "Syariah Islam pondasinya adalah kemaslahatan manusia, baik di dunia, maupun akherat. Semua hal tentang syariah Islam adalah Keadilan, Rahmat, Maslahat, dan Hikmah. Semua masalah yang melenceng dari keadilan menuju tirani atau kezaliman, dari rahmat menuju kebalikannya, dari maslahat menuju mafsadah (kerusakan), dari hikmah (berguna) menuju ketidak bergunaan (sia-sia), maka hal itu bukanlah termasuk syariah islam, sekalipun diklaim dan dipaksakan sebagai syariah islam".
Ibnul Qayyim juga berkata "Syariah Islam pondasinya adalah 'berusaha meraih kemaslahatan sebisa mungkin, dan tidak melewatkan satu hal pun yang akan membawa manusia kepada kemaslahatan'. Jika memungkinkan, semuanya harus diraih, jika tidak mungkin diraih kecuali dengan mengorbankan sebagiannya, maka harus ditinjau dari skala prioritas, mana yang menjadi kebutuhan dan dipandang sebagai hal terpenting dalam kacamata syariat".
Kami yakin bahwa syariat islam bertipe "Rabbani" (god oriented) sekaligus juga "Kemaslahatan untuk manusia seluruhnya"................... (Bersambung)