Pilkada Langsung atau Tidak Langsung
Baik yang mendukung langsung maupun tidak langsung, sebetulnya punya kepentingan. Punya kepentingan tidak masalah, selama kepentingan tersebut ada kebaikan di dalamnya, tidak sekedar menguntungkan kelompoknya. Karena itu jangan responsif dan terburu-buru menuduh satu pihak dan mengunggulkan yang lain.
Meminjam ungkapan ustadz Miftahurrahman El banjari, "Sebenarnya tidak ada yang salah dari PILKADA langsung, sekiranya mekanisme dijalankan sesuai aturan. Namun, apakah bangsa Indonesia sudah siap menjalankan dengan kedewasaan demokrasi yang benar-benar kita harapkan?"
Dalam sistem demokrasi, rakyat memegang peranan penting terhadap jalannya roda pemerintahan. Kekuasaan ditangan rakyat. Hal itu kita sepakati bersama. Hal yang tidak kita sepakati merujuk pada kualitas rakyat atau penduduk bangsa bersangkutan.
Kalau tidak karena kenyataan bahwa kebanyakan rakyat indonesia dalam banyak PILKADA LANGSUNG mudah
terpedaya uang, maka pilkada tidak langsung merupakan opsi tepat, setidaknya untuk saat ini.
Kalau tidak karena kenyataan bahwa kebanyakan para CALEG menghambur-hamburkan uang, sementara rakyat indonesia sendiri masih banyak kebutuhan, maka pilkada tidak langsung merupakan opsi tepat, setidaknya untuk saat ini.
Setidaknya untuk saat ini, sampai rakyat indonesia benar-benar melek politik, memilih berdasarkan aspek maslahat dan mudharat, bukan uang. Rakyat indonesia juga saat ini sedang mengalami krisis prioritas, terbukti sebagian besar tidak mampu membuat skala prioritas yang benar; jika kasusnya ada dua calon pemimipin yang sama-sama baik, mana yang harus dipilih?, atau ada calon pemimpin yang sama-sama buruk, mana yang harus dipilih?, atau ada pemimpin yang satu baik dan satu buruk. Pilihan seringnya dijatuhkan dengan dasar "yang penting rame", "yang penting basah" (ada duitnya). Karena itu tidak mengherankan kalau ada kabar Preman terminal lolos jadi aleg di Kalimantan sana.
Satu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa demokrasi berjalan sebagaimana mestinya jika perangkat terpetingnya sudah dapat dipastikan baik kondisinya. Jika belum baik, tak ayal jika pesta demokrasi selama ini, Pilkada, pilpres, tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Banyak pejabat yang korupsi, dan bentuk penyalah gunaan lainnya. Pilkada langsung setidaknya meminimalisir hal itu semua.
Karena itu benar apa kata John F Kennedy “Satu orang pemilih yang bodoh saja dalam sistem demokrasi dapat membahayakan keamanan negara seluruhnya”.